Laman

Kamis, 25 Februari 2016

MyLife MyStory

"Jika turun hujan, cobalah untuk keluar ruangan... Hitung dan rasakan titik air hujan yang jatuh dari langit sebanyak itulah AKU bersyukur memiliki Kekasih hidup seperti KAMU"

Kamis, 06 Februari 2014

Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur !

Dia seorang muslimah yang taat. Tubuhnya dihijabi oleh jubah dan jilbab besar. Hampir semua waktunya dihabiskan untuk sholat, baca al-qur’an dan berdzikir. Dia memilih hidup yang sufistik yang demi ghirah kezuhudannya kerap dia hanya mengkonsumsi roti ala kadarnya di sebuah pesantren mahasiswa. Cita-citanya hanya satu : untuk menjadi muslimah yang beragama secara kaffah.

Tapi di tengah jalan ia diterpa badai kekecewaan. Organisasi garis keras yang mencita-citakan tegaknya syariat islam di Indonesia yang di idealkannya bisa mengantarkannya berislam secara kaffah ternyata malah merampas nalar kritis sekaligus imannya. Setiap tanya yang dia ajukan dijawab dengan dogma yang tertutup. Berkali-kali di gugatnya kondisi itu tapi hanya kehampaan yang hadir. Bahkan Tuhan yang selama ini dia agung-agungkan seperti “lari dari tanggung jawab” dan “emoh” menjawab keluhannya.

Dalam keadaan kosong itulah dia terjerembab dalam dunia hitam. Ia lampiaskan frustasinya dengan free sex dan mengkonsumsi obat-obat terlarang. “Aku hanya ingin Tuhan melihatku. Lihat aku Tuhan! Kan kutuntaskan pemberontakanku pada-Mu!” katanya setiap kali usai bercinta yang dilakukannya tanpa ada secuilpun rasa sesal. Dari petualangan seksnya itu tersingkap topeng-topeng kemunafikan dari para aktivis yang meniduri dan ditidurinya – baik aktivis sayap kiri maupun sayap kanan (islam) – yang selama ini lantang meneriakkan tegaknya moralitas. Bahkan terkuak pula sisi gelap seorang dosen kampus Matahari terbit Yogyakarta yang bersedia menjadi germonya dalam dunia remang pelacuran yang ternyata anggota DPRD dari fraksi yang selama ini bersikukuh memperjuangkan tegaknya syariat islam di Indonesia.
Cinta Bertabur di Langit Mekkah
Cinta Bertabur di Langit Mekkah

seorang gadis yang lelah
seorang gadis yang lelah dalam pencarian duniawi nya. Meskipun beberapa prestasi berhasil dia raih, tetapi justru kekosongan yang menyesaki batinnya. Oleh karena itu pulalah, dia mengambil keputusan untuk berlabuh ke tanah Madinah, Mekkah, dan Mina bersama orang tuanya. Disana, di tanah suci terambat harapannya untuk meruahkan segala kerinduan dan agar terjawab semua impian: menemukan dunia baru dalam kehidupannya dengan pasangan jiwa.
Inilah yang menarik dalam novel yaitu setting tempat dan suasana yang sangat islami. Pembaca akan merasakan nuansa Islami yang mendalam. Setting yang menjadi unsur pokok pencipta suasana, yang mendalam, penuh kejutan, dan berkembang secara dinamis menjadi kisah yang indah. Novel ini dibuka dengan perasaan Rhada terhadap Osman. Rhada tak pernah bisa melupaka Osman, pria yang telah memikat hatinya selama 14 tahun dibalik jeruji pesona Osman. Sayang, cintanya tak kunjung berbalas. Telah sekian lam Rhada lelah dengan pencarian duniawinya. Oleh karena itulah, dia mengambil keputusan untuk berlabu di tanah Madinah, Mekkah dan Mina bersama orang tuanya
- See more at: http://ashyokawati-yunna.blogspot.com/2012/12/anugerah-terindah-di-tanah-suci.html#sthash.Zp7b0xHz.DrQhhPfq.dpuf P { margin-bottom: 0.21cm; }
seorang gadis yang lelah dalam pencarian duniawinya. Meskipun beberapa prestasi berhasil dia raih, tetapi justru kekosongan yang menyesaki batinnya. Oleh karena itu pulalah, dia mengambil keputusan untuk berlabuh ke tanah Madinah, Mekkah, dan Mina bersama orang tuanya. Disana, di tanah suci terambat harapannya untuk meruahkan segala kerinduan dan agar terjawab semua impian: menemukan dunia baru dalam kehidupannya dengan pasangan jiwa.
Inilah yang menarik dalam novel yaitu setting tempat dan suasana yang sangat islami. Pembaca akan merasakan nuansa Islami yang mendalam. Setting yang menjadi unsur pokok pencipta suasana, yang mendalam, penuh kejutan, dan berkembang secara dinamis menjadi kisah yang indah. Novel ini dibuka dengan perasaan Rhada terhadap Osman. Rhada tak pernah bisa melupaka Osman, pria yang telah memikat hatinya selama 14 tahun dibalik jeruji pesona Osman. Sayang, cintanya tak kunjung berbalas. Telah sekian lam Rhada lelah dengan pencarian duniawinya. Oleh karena itulah, dia mengambil keputusan untuk berlabu di tanah Madinah, Mekkah dan Mina bersama orang tuanya.

Ketika di salah satu pasar di Madinah tanpa sengaja Rhada bertemu degan Yusuf,. Yusuf adalah pemuda yang lahir dari keluarga kaya raya, kemudian jatuh bangkrut hingga hidup ala kadarnya. Lalu dengan usaha kerja kerasnya dengan bantuan Allah swt. Kini bisa dibilang dia seorang pengusaha yang sukses di Jakarta. Itu adalah awal Rhada dan Yusuf bertemu. Setelah pertemuan itu Rhada dan Yusuf sering bertemu tanpa di sengaja.
Kemudian ketika Rhada bersama Ayah dan Ibunya di pasar Madinah tidak di sangka Rhada bertemu dengan teman masa lalunya saat di bangku SMA. Dia adala Rudi, sewaktu di SMA dia pernah menyatakan cinta kepada Rhada, namun Rhada menolak mentah-metah cintanya. Dan hingga kini Rudi pun masih menyimpan perasaannya terhadap Rhada.

***
Dada Rhada berdebar dengan kecang. Dering telepon genggam menarik pandangannya ke sebuah nama di layar ponsel, membuat tangan Rhada gemetar. Dengan susah payah Rhada menenangkan perasaan hatinya yang membuncah, berada di titik kritisakan meletup bak erupsi gunung. Bagaimana tidak karena yang menelepon adalah Osma, pria yang di cintainya sejak SMP. Mungkin karena Osman adalah lelaki yang pertama mengatakan “I LOVE YOU” di bus sekolah. Namun Rhada tak pernah menjawabnya hingga kini. Rhada hanya bisa mengulurkan tali persahabatan di antara mereka. Rhada berharap Osman mengucapkan kembali kalimat tersebut, agar dia bisa menjawabnya pula.
Canda tawa ringan mengisi pembicaraan mereka. Dan tak lama hubungan telepon terputus.
Kekagetan itu muncul lagi karena yang menelepon lagi-lagi pria yang pernah mencintai Rhada. Dia adalah Hendar , lelaki yang paling getol mengejar-ngejar Rhada di kampung halamannya. Hendar adalah tipikal pria yang keras kepala, egois, pelit, dan sikap minus lainnya membuat Rhada tak nyaman di dekatnya.

Kali ini, perjalanan ynag mereka tempuh adalah menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf 9 Zulhijjah. Kesibukan memasang tikar dalam tenda berdasarkan urutan anggota tim satu kamar maktab pun tampak sedang berlangsung. Setelah usai membenahi isi tenda, Rhadamencari minum dan mengambil makanan di dapur umum untuk dia dan orangtuannya. Saat berjalan menuju tempat yang dituju, Rhada bertemu dengan Rudi. Sepanjang perjalanan mereka masih terdiam sama-sama canggung di pertemukan Allah di tempat itu. Suatu ketika Rudi pun melamar Rhada. Rhada pun terdiam. Rhada yakin bahwa ini adalah jawaban dari doanya di depan Kakbah.
Kamu tak harus menjawabnya sekarang. Hanya saja, tolong pikirkan dan mohon sertakan itu dalam setiap doamu di perjalanan kita nanti.” Ucap Rudi.
   
Cuaca di Mina tiada beda dengan Mekkah, begitu cerah dengan angin yang menyejukkan. Telepon genggam Rhada tak henti berbunyi, selain sms mengucapkan selamat menyambut lebaran haji, Rhada juga mendapatkan telepon dari Desi sahabatnya. Dia memberikan kabar yang mengejutkan. Bagaimana tidak Hendar yang sudah tahu perasaan Rhada terhadap Osman dari Desi, kemudian menghubungi Osman dan berkata bohong bahwa Rhada adalah tunangannya.

Meski pikirannya masih tersita pada penjelasan Desi tadi, gadis itu menguatkan langkah menuju kamar mandi. Rhada memutuskan berkeluh kesah pada Allah. Dia baru beranjak hendak mengambil air wudhu, tiba-tiba Rudi sudah ada di depan tendanya. Rhada ingat tadi dia berniat mengambil air wudhu tapi di urungkannya. Mereka berjalan bersisian dalam jarak 1 meter. Lalu mereka bercakap-cakap. Dan kemudian terdiam. Rhada ingin sekali memberi jawaban terhadap Rudi tapi entah dengan kalimat apa memulainya. Kemudian Rudi mengerti pikiran Rhada dan melupakan saja pembicaraan lalu karena Rudi tahu Rhada menolaknya.

***
Entah kenapa dada peempuan itu berdebar dengan hebat. Mungkin ini untuk pertama kalinya sejak mengenal sosok yang tersenyum kepadanya itu, mata mereka bertemu mata hening yang penuh keteduhan itu seolah mengisi palung dada Rhada yang sempat kosong. Gadis itu pun tersentak kaget begitu menyadari apa yang tengah bermain di batinnya. Dua hari tak ditemuinya raut itu, smpat membuat tanya kemana dia mengilang.
Sementara itu pada Yusuf sebenarnya juga bermain rasa yang sama. Dia menghilang sejenak dari pandangan Rhada untuk menenangkan badai hati. Namun, entak kenapa rasa itu membuncang kembali sekarang, setelah berpapasan tak sengaja dengan Rhada.
Rhada , yusuf itu menarik, ya? Kenapa tidak minta Ayah menanyakannya untukmu.” Bisik bu Amiyah begitu sampai de depan anaknya. Mungkin beliau sempat menamati sapaan Yusuf pada Rhada baru saja. Rhada terlihat salah tingkah.
Ibu ibu pun yang ada di maktab sama setuju dengan saran Ibu Amiyah. Dan mereka menceritakan kepada Rhada tentang jawaban Yusuf ketika mereka bertanya tentang Yusuf apakah dia tertarik kepada Rhada.  Jawaban Yusuf itu sebenarnya sangat menyentil Rhada, terutama pada kalimat terakhirnya. Jelas saja Osman belum tentu lebih baik dari Yusuf.
Tekat dari embarkasi Medan dulu benar-benar patah di tengah jalan beberapa saat karena cinta lahir begitu saja tanpa rekayasa dan rasa itu lahir kadang tanpa bisa di jelaskan.
Rhada hanya berusaha menarik seulas senyum tipis untuk menjawab cerita ibu-ibu. Namun, cerita itu pulalah yang kemudian mampu membuat Rhada menyisihkan ingatan dan luka akan keberadaan Osman dihatinya. Dia berharap rasa itu bisa pupus selamanya . bagaimanapun, alasan agama lebih kuat mendukung keberadaan Yusuf untuk menggeser Osman.
Kepiluan hati Rudi ditolak Rhada ternyata tak berlangsung lama karena niat baiknya langsung di balas Tuhan lewat gadis lain. Mutia di utus untuk mengobati rasa pedih Rudi. Bagi Rhada, ungkapan isi hati Rudi dulu adalah sebuah keinginan yang di sampaikan kepada orang yang salah.
Perniakah  Rudi dan Mutia yang di selenggarakan di Masjidil Haram adalah hal yang diidamkan oleh Rhada. Namun, dia juga yakin Allah mempunyai maksud tertentu hingga tek menghadiahkan momen tersebut saat ini juga, sebab dia yakin ada kebahagiaan yang lebih indah disiapkan Allah untuknya. Rhada percaya itu.

Tentu saja Allah punya rencana yang lebih indah. Saat dalam acara tersebut Yusuf melamar Rhada lewat ayahnya. Sungguh di luar dugaan, Yusuf menyimpan harapan penyatuan mereka dan memberikan ending yanng manis.
Sebuah suara memutus kehingar-bingar perasaan gadis itu, suara yang berasal dari telepon selularnya. Ia tidak ingin mengangkat telepon itu dari Hendar, namun di sisi lain ia ingin mengangkatnya untuk menjaga silaturahmi.

Untuk itu pula rasanya Rhada tak ingin memberi harapan lebih jauh kepada Hendar. Mungkin penjelasn Rhada nantinya akan menjadi belati yang ditusukkan ke dadanya, tapi Rhada berharap lelaki itu bisa lebih bijak menerimanya, dan agar Hendar bisa melihat sampai kapanpun Rhada bukanlah wanita yang digariskan Allah sebagai jodohnya.
Konflik belum selesai , satu lagi yang sangat rumit yaitu yang menentukkan bagaimana  ending-nya. Osman pria yang sangat dicintai Rhada dahulu, dia melamar Rhada lewat telepon. Osman sejak dulu menunggu saat-saat yang tepat untuk melamar Rhada, namun kini hanya kesempatan itu yang hanya bisa. Rhada dibuat bingung tidak tahu mau jawab apa.

***
BAGAIMANA ending-nya? Apakah Rhada memilih Osman pemuda yang telah memikat hatinya selama 14 tahun ataukah Yusuf pemuda yang telah membuat Rhada jatuh cinta kepadanya di Tanah Suci?
Setelah sehari kemudian Rhada mengikuti prosedur chek in untuk kembali ke tanah air. Di ponselnya banyak telepon dari Osman, dia sengaja menghindar dari Osman untuk memikirkan jawabannya. Kemudian Rhada menelepon balik dan menjawab lamaran Osman. Dia sangat bingung, akhirnya dia menolak lamara Osman dengan baik. Yusuf tiada henti menampakkan wajah cerah dan senyum pada Rhada, seolah lelaki itu mengetahui apa yang barusan calon pasngan hidupnya lakukan untuknya.
 
seorang gadis yang lelah dalam pencarian duniawi nya. Meskipun beberapa prestasi berhasil dia raih, tetapi justru kekosongan yang menyesaki batinnya. Oleh karena itu pulalah, dia mengambil keputusan untuk berlabuh ke tanah Madinah, Mekkah, dan Mina bersama orang tuanya. Disana, di tanah suci terambat harapannya untuk meruahkan segala kerinduan dan agar terjawab semua impian: menemukan dunia baru dalam kehidupannya dengan pasangan jiwa.
Inilah yang menarik dalam novel yaitu setting tempat dan suasana yang sangat islami. Pembaca akan merasakan nuansa Islami yang mendalam. Setting yang menjadi unsur pokok pencipta suasana, yang mendalam, penuh kejutan, dan berkembang secara dinamis menjadi kisah yang indah. Novel ini dibuka dengan perasaan Rhada terhadap Osman. Rhada tak pernah bisa melupaka Osman, pria yang telah memikat hatinya selama 14 tahun dibalik jeruji pesona Osman. Sayang, cintanya tak kunjung berbalas. Telah sekian lam Rhada lelah dengan pencarian duniawinya. Oleh karena itulah, dia mengambil keputusan untuk berlabu di tanah Madinah, Mekkah dan Mina bersama orang tuanya
- See more at: http://ashyokawati-yunna.blogspot.com/2012/12/anugerah-terindah-di-tanah-suci.html#sthash.Zp7b0xHz.DrQhhPfq.dpuf

Jumat, 20 Desember 2013

True Love Does Not Need to Have


Bukan lagi mencari siapa "Cinta Pertama"... Karena hati ini sebenarnya tidak lagi membutuhkan itu, melainkan siapa "Cinta Sejati dan Abadi"... 

Kini, hatiku tergores kesedihan. Ketika terucap salam perpisahan, Walau air mataku tak berlinang. Bukan berarti suatu kerelaan dalam hati ini.
Saat-saat langkah terayun, Jarak kita pun semakin membentang, akankah semuanya jadi terkenang atau hanyut terbawa gelombang. Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan.

Dalam hati ini, akan tetap membekas suatu kenangan. Kau sungguh baik, kau sungguh nyaman di hati. Siapapun mengenalmu pasti akan merindu, namun untukku, janganlah kau biarkan aku terkulai lemas dalam kehampaan, Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan...

Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu, pikiran melayang-layang... Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku yang menemani saat ku tlah terpisah darimu...

Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa. Menyiksa diri dan hatiku, waktu yang terasa lambat berputar... Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui, waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan, kenangan indah yang tlah kita lalui... Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan, Itulah perasaan yang menggumuli hati kita dulu dan rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan. Aku mengerti kau begitu sakit saat ini. Terpisah dan terpenjara sepi disana Namun ketahuilah kasih..... Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini...

Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana... Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan, banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini...
Maafkan aku... 


Selasa, 22 Oktober 2013

Sad At The Moment Loves

Aku awali ini dengan nama sang Raja yang memberikan kehidupan, Kepada jiwa dan pertolongan kepada hati.
Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan keadilan-Nya adalah mutlak.
Dia melihat dan mendengar segala sesuatu, bahkan do'a makhluk-makhluk yang tak dapat berbicara sekalipun.
Dialah yang membagi dunia ini menjadi terang dan gelap.
Dialah yang memberikan kepada seluruh makhluk segenap waktu yang telah ditentukan di atas muka bumi,
dari burung di udara sampai kepada ikan di kedalaman samudera.
Dia telah menghiasi langit dengan bintang-bintang serta mengisi bumi dengan umat manusia dari beragam suku dan warna.
Dia telah meniupkan ruh-Nya kepada setiap laki-laki dan perempuan, dan
Dia telah menyinari setiap jiwa dengan obor akal pikiran, sehingga seluruh hamba-Nya dapat meraih keselamatan.

Ini adalah sehelai kertas kesedihan, yang dikirim oleh jiwa yang dipenuhi duka cita kepada jiwa yang lainnya.
Apa kabarmu, duhai belahan jiwa, dan bagaimana kau melewati hari-harimu?
Ke manakah ketujuh planet, penuntun di langit, telah membawamu?
Seandainya saja aku mengetahui apa yang kau pikirkan, apa yang kau rasakan !
Andai saja aku dapat melihat dirimu dan apa yang sedang kau kerjakan sekarang !
Dengan seluruh cinta dan seluruh hatiku aku bersamamu.

Aku adalah pasir yang kau injak di bawah kakimu, sementara kau adalah air kehidupan, -Tapi air kehidupan siapa?
Aku bersujud di kakimu sementara tanganmu memeluk, -Memeluk siapa?
Aku bahkan mendapatkan musibah darimu, sementara kau membelai, -Membelai siapa?
Aku adalah budakmu dan bebanmu ada di pundakku, tapi bagaimana denganmu?
Perhiasan siapa yang tergantung di telingamu?
Kau adalah Ka'bahku, kepadamu aku menghadapkan shalatku, tapi apakah aku ini bagimu?

Aku tidak memiliki apa-apa lagi yang dapat kupakai untuk mempertahankan diriku sendiri,
Senjataku, perisaiku -aku telah melepaskan mereka semua.
Kasihanilah aku,

Apakah seorang raja akan pergi tanpa pelayannya?
Namun bagaimana mungkin seorang pelayan akan menaati seorang raja yang tidak pernah dia temui?
Biarkan aku tetap melayanimu, SEBAGAI BUDAKMU.
Jangan kau tukar atau jual aku !

Duhai belahan jiwa, dalam mencintaimu usiaku berkurang, bibirku memucat dan mataku terbutakan oleh airmata.
Kau tidak dapat membayangkan SEGILA APA AKU SEKARANG.
DEMI KAU, TIDAK HANYA AKU TELAH KEHILANGAN DUNIA - AKU PUN TELAH KEHILANGAN DIRIKU SENDIRI.

Senin, 21 Oktober 2013

Goes To BALI Full LOVE




Kangen Kalian yang selalu solid dan kebersamaan dalam situasi apapun...
BALI pulau yang begitu Indah, menawan banyak wisatawan untuk berkunjung di sana.
MISS U BALI.....



Senin, 08 April 2013

Daftar Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2013

Pos  Rider             Team/Bike             Time       Gap
 1.  Jorge Lorenzo     Yamaha                1m54.714s
 2.  Cal Crutchlow     Tech 3 Yamaha         1m54.916s  + 0.202s
 3.  Dani Pedrosa      Honda                 1m55.151s  + 0.437s
 4.  Andrea Dovizioso  Ducati                1m55.160s  + 0.446s
 5.  Stefan Bradl      LCR Honda             1m55.477s  + 0.783s
 6.  Marc Marquez      Honda                 1m55.645s  + 0.931s
 7.  Valentino Rossi   Yamaha                1m55.711s  + 0.997s
 8.  Alvaro Bautista   Gresini Honda         1m55.870s  + 1.156s
 9.  Bradley Smith     Tech 3 Yamaha         1m56.315s  + 1.601s
10.  Andrea Iannone    Pramac Ducati         1m56.523s  + 1.809s
11.  Nicky Hayden      Ducati                1m56.667s  + 1.953s
12.  Aleix Espargaro   Aspar Aprilia         1m57.064s  + 2.350s
13.  Ben Spies         Pramac Ducati         1m57.440s  (QP1)
14.  Randy de Puniet   Aspar Aprilia         1m57.551s  (QP1)
22.  Lukas Pesek       Ioda-Suter-BMW        1m57.926s  (QP1)
15.  Yonny Hernandez   PBM ART-Aprilia       1m58.058s  (QP1)
19.  Hiroshi Aoyama    Avintia FTR-Kawasaki  1m58.263s  (QP1)
18.  Karel Abraham     Cardion Aprilia       1m58.271s  (QP1)
17.  Colin Edwards     Forward FTR-Kawasaki  1m58.361s  (QP1)
20.  Danilo Petrucci   Ioda-Suter-BMW        1m58.486s  (QP1)
24.  Claudio Corti     Forward FTR-Kawasaki  1m58.755s  (QP1)
14.  Hector Barbera    Avintia FTR-Kawasaki  1m58.806s  (QP1)
21.  Bryan Staring     Gresini FTR-Honda     1m58.912s  (QP1)
23.  Michael Laverty   PBM-Aprilia           1m59.572s  (QP1)