Laman

Minggu, 29 Mei 2011

'Nak, Kampus Negeri Hanya Untuk Orang Kaya'


MESKI anak perempuannya diterima di sebuah perguruan tinggi negeri terkemuka di Jawa Tengah, Warji, warga Desa Ngajaran, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang tak lantas bergembira. Sebaliknya, ia justru harus meneteskan air mata.

Betapa tidak. Aini Machmudah, anaknya yang diterima di PTN peringkat 32 dunia melalui jalur undangan, justru mengharuskannya pontang panting. Ia yang hanya seorang perangkat desa dengan bengkok tak sebegitu luas harus menyediakan kocek tak kurang dari Rp7 juta, kontan sebelum 30 Mei 2011.

Padahal, saat anaknya mendaftarkan diri untuk kuliah, dalam harapnya, Aini akan mendapatkan keringanan biaya dari kampus yang kerap disebut sebagai perguruan tinggi konservasi tersebut. "Jika penghasilan kami yang hanya sekitar Rp500 ribu per bulan diminta menyediakan uang tak kurang dari Rp7 juta dalam sekejap, apakah saya harus juga bilang 'Nak, urungkan niatmu menjadi sarjana, karena kampus negeri hanya untuk orang kaya'," katanya.

Jika ditilik dari artinya secara umum, mestinya julukan kampus konservasi yang selama ini melekat pada perguruan tinggi tempat Aini akan kuliah, mampu melakukan pelestarian atau perlindungan pada calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu atau miskin, bukan malah mengedepankan sumbangan.

Maka tetesan air mata Warji seakan menunjukkan bahwa pendidikan tinggi hanya untuk orang berada. Apa ini juga berarti, jika anak seorang tak mampu, dilarang berada di perguruan tinggi untuk menuntut ilmu .

Kampus negeri sepertinya hanya untuk orang kaya. Orang miskin dilarang masuk kampus untuk belajar. Yang boleh belajar di kampus adalah orang-orang kaya. Sementara, jika pendidikan tinggi adalah salah satu pintu masuk untuk mengubah kehidupan agar lebih baik, pintu itu sekarang sudah perlahan-lahan ditutup, katanya.

"Semoga saya tetap teguh menahan diri untuk tidak mengorupsi jatah bantuan warga hanya untuk ini," katanya.

Wahyu Salvana, seorang aktivitis pendidikan yang kini menjadi Koordinator Pesantren Kilat Sukses SNMPTN 2011 bagi calon mahasiswa berasal dari keluarga kurang mampu di Kabupaten Rembang mengemukakan hal senada.

Dikatakannya, negeri yang mengklaim berdasarkan Pancasila, yang berdasarkan Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keadilan Sosial masih menempatkan perguruan tinggi negeri sebagai penampung kaum berharta. Sementara anak orang miskin, semakin tak diberi ruang untuk sekedar mewujudkan asa.

"Hak mendapatkan perlakuan sama dalam pengajaran sebagaimana amanat UUD 1945, seakan semboyan belaka bahkan hanya retorika," katanya.

Ia mengaku prihatin dengan nasib yang menimpa Aini Machmudah yang juga peserta Sanlat yang dikelolanya. "Orang miskin di negeri ini mungkin hanya dianggap sebagai angka-angka, bukan warga negara," katanya.

Pihaknya akan mengadukan hal tersebut ke Kementerian Pendidikan Nasional agar di kemudiaannya anak dari keluarga miskin atau kurang mampu mendapatkan perlakuan selayaknya.

"Jangan sampai, mereka (anak dari keluarga kurang mampu) harus mengaborsi keinginannya menjadi sarjana, hanya karena kurang biaya. Negara harus turut serta memikirkannya. Berikan pula para orang tua kesempatan melihat anaknya mendapati kehidupan anaknya yang lebih baik," katanya. (Pujianto-02)

Kasus Tetap Jalan, Tak Ada SP3

Blora – Kepolisian Daerah Jawa Tengah belum akan mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) terkait kasus dugaan korupsi PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya yang menyeret nama Bupati Rembang Moh. Salim. Penanganan kasus masih tetap akan dilanjutkan, sampai ada titik terang.
Demikian penegasan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang, saat kunjungan kerja di Blora, Jumat pagi.
Ia mengaku heran kenapa belakangan santer wacana seperti itu, karena Polda tetap fokus menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengetahui berapa sebenarnya angka kerugian negara dalam proses penyertaan modal kepada PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya. SP3 hanya akan dikeluarkan, kalau penyidik tidak menemukan indikasi korupsi.
Polda sejauh ini sudah tiga kali datang ke BPK menggelar ekspose, tetapi belum mendapatkan laporan terperinci hasil audit tersebut.
Sebagai bentuk keseriusannya, Edward Aritonang juga menyebutkan pekan ini baru saja memanggil 7 orang saksi untuk dimintai keterangan lanjutan.
Masalah surat perintah penghentian penyidikan (SP3) belakangan mencuat ke publik, setelah pengacara Bupati Rembang, Edy Haryanto kepada wartawan mendesak diterbitkannya SP3.
Ia beralasan sama sekali kliennya belum pernah dipanggil oleh Polda, termasuk mendapatkan kejelasan status berdasarkan surat resmi, apakah sudah menjadi tersangka apa belum.
Dalam kegiatan dinamika ke sejumlah kecamatan, Bupati Rembang Moh. Salim mengaku sangat dirugikan atas kesimpangsiuran ini. Nama baiknya terusik dan tuduhan korupsi semakin membingungkan masyarakat, sehingga ia khawatir bisa berdampak buruk terhadap kondusifitas daerah.
Ket. Foto : bidikan kamera Reporter R2B saat Kapolda Jawa Tengah dan Bupati Rembang dalam sebuah kegiatan beberapa waktu lalu. Keduanya seperti sama sama memalingkan muka ?

Kamis, 28 April 2011

Mengenang Perkawinan Pangeran Charles dan Putri Diana (Sebagai Cermin untuk William-Kate)

TIDAK ada yang membantah, pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana 30 tahun lalu disebut pernikahan bangsawan terakbar.
Namun, sebutan pernikahan bangsawan terakbar rasanya bakal diambil alih putranya, Pangeran William yang bakal mempersunting seorang gadis rakyat biasa, Kate Middleton pada 29 April nanti.
Pernikahan Charles dan Diana dulu digadang-gadang sebagai pernikahan negeri dongeng. Bahkan disebut sebagai kisah nyata Cinderella yang akhirnya bertemu pangeran tampan.
Sebutan itu tak tepat benar. Sebab, pada kenyataannya, Putri Diana juga berasal dari kalangan bangsawan. Pernikahan William dan Kate lebih pas disebut pernikahan Cinderella karena Kate datang dari rakyat jelata Inggris. Orangtua maupun kakek-neneknya tak berdarah biru.
Menjelang pernikahan William dan Kate, rasanya tepat bila kita menengok kembali perkawinan orantuanya, Charles dan Diana.
Kita tahu, pada kenyataannya, tak seperti di negeri dongeng yang biasanya diakhiri kalimat “and they lived happily ever after—dan mereka hidup bahagia bersama selamanya”, perkawinan Charles dan Diana justru berakhir tak membahagiakan.
Perselingkuhan, cinta lama yang kembali menyala, tekanan media dan keluarga kerajaan yang kaku pada Diana membuatnya menderita. Hingga akhirnya Diana meninggal secara tragis pada suatu Sabtu naas 30 Agustus 1997 bersama kekasihnya Dodi Al Fayed.
                
princess-diana-2
Diana tulus mencintai Charles. (dok.People)
Dalam bukunya Diana: Her True Story (1992), Andrew Morton menulis, "Tahukah dia (Diana -- red.) kelak bahwa dia benar-benar jatuh cinta kepada "pribadi" atau kepada "kedudukan"?" Sah saja kalau Morton, atau siapa pun, menyinggung hal itu. Dan Diana pun sah-sah saja melambung saat pangeran hatinya, Prince of Wales, menyatakan lamaran pada 6 Februari 1981 di Windsor Castle. Wanita mana yang tak bahagia dipersunting seorang pangeran, yang kelak akan menjadi raja di negerinya. Begitu banyak wanita -- terutama wanita-wanita yang pernah dipacari Charles, termasuk Lady Sarah, kakak Diana -- yang memimpikan hal itu.  Tapi kalau hanya memimpikan kedudukan tanpa punya cinta dan keinginan untuk merawat serta membahagiakan, tak mungkin Diana berani mengatakan "ya" saat Charles meminta jadi istrinya. Baru pacaran saja, Diana sudah harus berjuang menghindari kejaran pers, dibantu teman seapartemennya, Carolyn Bartholomew, dan neneknya, Lady Fermoy. Ia sampai harus mengecoh pers dengan berganti mobil (seperti yang dilakukannya di hari naas itu bersama Dodi). Pihak Buckingham Palace sama sekali tak menawarkan bantuan untuknya. Yang lebih menyakitkan, di depan Diana, Pangeran Charles malah menyatakan simpatinya pada Camilla Parker-Bowles, sahabat terdekatnya, yang dikuntit pers. Cinta yang besar membuat Diana menerima semua itu. Ia tak ingin mengeluh dan memusingkan Charles, yang menurutnya sudah kebanyakan beban, dengan persoalan "kecil"-nya.
prince-charles-camilla-youn
Cinta Charles pada Camilla tak pernah padam. Charles dan Camilla saat muda. (dok.ist.)
Cinta kasih Diana pada Charles bahkan sudah ditunjukkan saat mereka belum berpacaran. Pada Juli 1980 di antara gundukan jerami di rumah Komandan Robert de Pass, teman Pangeran Philip, (pertemuan ini sudah diatur) Diana memberikan kata-kata hiburan yang amat mengesankan Charles atas kematian Earl Mountbatten, kakek angkat Charles. Sejak itu hubungan dua insan yang usianya terpaut 12 tahun ini mulai berkembang. Charles mulai memandang Diana dengan persepsi baru. Bukan lagi sebagai gadis 16 tahun yang pemalu seperti ketika pertama dikenalnya November 1977 di sebuah padang di Althorp, Northamptonshire, saat ia berburu. Sehari sebelum pertunangannya diumumkan tanggal 24 Februari 1981 (Diana ditemani ibunya membeli pakaian pertunangan di Harrods, milik ayah Dodi), Diana meninggalkan apartemen yang ditinggali bersama teman-temannya. Itulah malam kebebasan Diana yang terakhir. Berbekal keyakinan bahwa calon suaminya akan mendukungnya dalam menghadapi kungkungan istana dan kekejaman pers Inggris, pada 29 Juli 1981 Diana melangkahkan kaki bersama Pangeran Charles ke altar Katedral St. Paul, London, guna mengucap janji setia. Beratus juta pasang mata menyaksikan perkawinan agung ini lewat televisi. Bak Cinderella dari negeri dongeng, begitulah kiasan untuk Lady Diana Spencer yang mendapat gelar Princess of Wales. Semua tampak begitu sempurna.

Siapa yang tahu bahwa sesungguhnya hati Diana berkecamuk. Ia menyimpan keraguan tentang cinta Charles padanya, berkaitan dengan persahabatan Charles yang terlalu erat dengan Camilla Parker-Bowles (Charles dan Camilla telah bersahabat sejak Diana berumur 6 tahun). Dua hari sebelum perkawinan Diana menemukan paket berupa kalung dengan liontin berinisial F dan G, Fred dan Gladys, nama kecil Charles dan Camila. Beberapa tahun kemudian, setelah perkawinan mereka retak, kecamuk Diana ini baru terungkap. ''Saat setengah jalan menuju altar gereja, saya ingin berbalik, tapi sudah terlalu terlambat,'' aku Diana seperti yang dituturkan salah satu astrologer pribadi dan penasihatnya, Penny Thornton.
princess-diana
Perkawinan Charles dan Diana tak berakhir bahagia. (dok.People)
Hatinya baru sejuk setelah melihat wajah Charles di antara penutup wajahnya. Timbul keyakinan dalam dirinya, cinta Charles hanya untuknya, dan Camilla hanyalah bagian dari masa lalu.
 
Harapan tinggal harapan. Diana merasa hanya dicintai suaminya beberapa tahun setelah perkawinan. Bayang-bayang Camilla terus menghantui pikirannya (bagaimana tidak kalau Charles terus mengadakan kontak dengannya dan memakai barang-barang pemberian Camilla), yang pada gilirannya membuatnya depresi dan akhirnya menderita bulimia. Berat badannya turun drastis. Bahkan Diana pernah mencoba melukai diri sendiri dan bunuh diri. ''Bila Anda merasa tak seorang pun mendengarkan Anda, hal-hal seperti itu akan terjadi,'' jelas Diana saat diwawancarai BBC November 1995. Kehadiran William (21 Juni 1982) dan Harry (15 September 1984) tak membuat Charles melupakan Camilla dan lebih mencurahkan perhatian untuk Diana. Charles makin sering pergi bersama Camilla, memuaskan hobi-hobinya yang tak bisa diimbangi Diana, seperti berburu. Bersamaan dengan itu popularitas Diana mencuat, melebihi Charles dan anggota kerajaan lain. Sikap Diana yang simpatik, kesederhanaannya, dan kegiatan-kegiatan kemanusiaannya, menumbuhkan simpati di hati rakyat, bukan cuma Inggris, tapi dunia. Tak heran begitu berita keretakan yang pada akhirnya menuju perpisahan (9 Desember 1992) dan perceraian resmi (28 Agustus 1996) menggema, lebih banyak simpati ditujukan padanya (57 persen untuk Diana, 12 persen untuk Charles; menurut jajak pendapat yang dilakukan Daily Express).
William pun seakan berpihak pada ibunya. ''Kami tahu Ayah membuatmu tak bahagia,'' katanya suatu kali. Hubungan asmaranya dengan beberapa pria, seperti James Gilbey, James Hewitt, dan terakhir Dodi Al Fayed, yang diekspos media, tak meruntuhkan imejnya sebagai Putri yang anggun, ibu yang baik, dan duta dunia yang menebar kasih sayang untuk orang-orang menderita.
Kebanyakan orang menuding perselingkuhan Charles dengan Camilla (sejak sekitar 1986) membuat Diana jatuh bangun mencari kasih sayang dari pria lain. Diana takut kesepian. Lebih dari itu, baginya, yang terpenting dalam hidupnya adalah cinta. Cinta itu akhirnya ia dapat dari Dodi Al Fayed, hingga ajal menjemputnya.
Apakah cinta Kate pada William akan berakhir tragis seperti cinta Diana pada Charles? Semoga saja tidak…
(ade/mei/ade)
1981-Prince-and-Princess-of
Pernikahan Charles dan Diana pada 1981, terakbar. (dok.ist.)

Kamis, 21 April 2011

Heboh Jabal Magnet Baturraden

JALAN yang menghubungkan wilayah Kecamatan Baturraden dan Desa Limpakuwus Kecamatan Sumbang di lereng Gunung Slamet, sudah tiga hari belakangan, mendadak ramai dikunjungi ratusan warga.

Jalan selebar empat meter, yang membelah area perkebunan rumput gajah milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BPPTU) Baturraden tersebut, kini menjadi tenar karena dugaan adanya medan magnet besar di dalam perutnya.

Penasaran dan ingin melihat lebih dekat, menjadi motivasi kuat warga untuk mendatangi areal yang jauh dari wilayah permukiman tersebut. Warga, mahasiswa, dosen hingga penjual minuman pun berbaur menjadi satu menyaksikan "keajaiban" langka di Baturraden.

Bagi sebagian orang yang bermukim di Desa Limpakuwus, fenomena jalan tersebut tidak pernah ada dalam legenda lokal yang diceritakan turun temurun. Keberadaan fenomena tersebut justru baru diketahui beberapa waktu lalu. 
Fenomena tersebut ternyata menarik untuk menjadi kajian kalangan akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Beberapa mahasiswa dan dosen dari Program Studi Teknik Geologi Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman pun menyambangi "jabal magnet" tersebut, sejak Senin (18/4) lalu.

Dosen Program Studi Teknik Geologi Muhammad Aziz ST, MT menemukan beberapa fenomena yang berkembang di tempat tersebut. Dia menyebutkan, pembuktian adanya medan magnet yang kuat sebenarnya bisa menggunakan alat sederhana berupa kompas dan Global Positioning System (GPS).

Dia mengemukakan, keanehan memang ada saat mengukur elevasi di bagian utara dan selatan jalan yang menunjukan angka yang sama yakni 717 dpl. Namun, Aziz mengemukakan patokan tersebut belum bisa menjadi ukuran adanya medan magnet di daerah tersebut. Karena menurutnya ada kemungkinan gejala ilusi optik, atau keterbatasan penglihatan, sehingga melihat jalan seolah datar.

"Ada kemungkinan memang ada gejala ilusi optik, namun masih perlu dilakukan penelitian. Kemungkinan lain datang dari faktor banyak bebatuan dari gunung berapi di wilayah ini. Karena produk batuan diperkirakan berumur quarter atau berusia antara 1,2 juta sampai 1,5 juta tahun," ujarnya.
Bebatuan di wilayah lereng Gunung Slamet, lanjutnya, terdiri dari batuan andesit gunung berapi dan bisa jadi mengandung magnet yang tinggi. "Sebab kalau dilihat ada kecenderungan memang batuannya mengandung mineral strongth and medium magnetic. Dan itu bisa dibuktikan dengan menggunakan alat berupa simpangan," katanya.
Kameraman & Reporter : Kristiono Hadi Pranoto
Dubber : Arief
Editor Video : Aminudin

Bocah Lima Tahun Merawat Ibunya yang Lumpuh, Sikap Gubernur Jatim Dinanti


Surabaya - Kisah pilu Muhammad Aditya, bocah berusia 5 tahun yang tulus menjadi perawat ibunya yang menderita lumpuh mengundang simpati masyarakat. Selama ini penderitaan warga yang tinggal di lingkungan Jarakan Kelurahan Ganung Kidul Kecamatan/Kabupaten Nganjuk nyaris lolos dari perhatian pemerintah.

Menempati rumah kontrakan di Jl Wilis gang IIA, Adit, demikian Muhammad Aditya biasa disapa, menjadi perawat ibunya di saat sang ayah menjalankan aktivitas pekerjaan di luar kota. Mulai dari membersihkan rumah, mencuci dan menjemur pakaian, hingga menyiapkan air mandi untuk sang ibu yang hanya bisa terbaring di kasur, dengan tulus dilakukannya.

Adit adalah anak satu-satunya yang dimiliki Sunarti dari pernikahannya dengan suami kedua yakni Rudi (45) asal Jombang. Dari pernikahan pertamanya wanita asal Tambak Sawah, Sidoarjo dikaruniai 3 anak laki-laki, yang saat ini sudah tinggal terpisah darinya.

Kisah pilu itu mulai terjadi saat Adit berusia setahun, tanpa sebab yang pasti mendadak Sunarti tak lagi bisa menggunakan kakinya untuk berjalan. Bahkan organ tubuh dari pinggang ke bawah saat ini sudah tak lagi berfungsi. Sementara sang ibu sejak mengalami kelumpuhan 4 tahun lalu belum sekalipun mendapat penanganan medis. Selama ini hanya pengobatan alternatif yang dituju dengan alasan keterbatasan kemampuan ekonomi.

Saat ini Sunarti sepenuhnya menggantungkan hidupnya kepada Adit, meski dengan segala keterbatasan yang ada. Rudi, suaminya saat ini hanya pulang seminggu hingga dua minggu sekali untuk mengantarkan uang hasil bekerja, selebihnya banting tulang di luar rumah.

Sedangkan Adit harus menjadi perawat ibunya di tengah kelumpuhan. Pekerjaan rumah tangga, sepeti mencuci piring dan baju, menanak nasi dengan peralatan sederhana, menyapu dan mengepel lantai serta menyiapkan air mandi untuk sang ibu sudah menjadi rutinitasnya.

Fakta yang terjadi di provinsi yang selalu digembar-gemborkan meningkat pertumbuhan ekonominya melebihi nasional itu mengundang keprihatinan anggota DPRD Jatim.
Kondisi tersebut, menurut Agus Maimpun, mencerminkan bahwa pendataan keluarga miskin belum detil dan valid. Sehingga gagasan orang miskin berdasarkan nama dan alamat belum terbukti. Gubernur Soekarwo didesak untuk melaksanakan pendataan secara menyeluruh berdasarkan realitas yang ada.

"Ini persoalan nyawa dan kemanusiaan harus ada langkah pengecualian untuk penyelamatan. Tidak boleh urusan prosedural menghalangi penyelamatan. Dewan mendukung gubernur sepenuhnya untuk mengobatkan ibu tersebut," katanya Anggota Fraksi PAN DPRD Jatim ini saat dihubungi detiksurabaya.com, Rabu (20/4/2011).

Fraksi PAN kata Agus Maimun akan berusaha mengadvokasi kepada keluarga miskin tersebut sampai mendapatkan hak-haknya. Dalam waktu dekat akan berkunjung ke Nganjuk. "Slogan APBD pro Rakyat harus dibuktikan, ini sejalan dengan visi gubernur yang dalam kampanyenya pro rakyat," katanya.

Sangat ironis, bila pemerintah provinsi tidak peka pada persoalan di bawah. "Dinas Kesehatan kurang tanggap," katanya. Agus Maimun, juga berjanji secepatnya akan menggalang bantuan dari rekan-rekan sefraksinya untuk keluarga Adit.

"Syukur-syukur bila ada anggota fraksi lain yang juga melakukan hal yang sama," kata Agus Maimun.

Bagi pembaca yang ingin menyumbangkan sebagian rezekinya untuk meringankan keluarga Adit bisa disalurkan melalau baksos yang digalang Detik Surabaya Community (DSC).

Bank BCA Cab. Sidoarjo Sun City
A/C 6155006599
a/n Achmad Lutfi

Catatan: Setiap nominal wajib ditambah kode 204. Contoh bagi yg menyumbang Rp.100.000 menjadi Rp.100.204. Info update klik di sini!

Rabu, 20 April 2011

Antasari Sebaiknya Ajukan PK Setelah KY Periksa Hakim

Jakarta - Terpidana kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen, Antasari Azhar, sebaiknya mengajukan peninjauan kembali (PK) setelah Komisi Yudisial (KY) memeriksa para hakim. Jika dari pemeriksaan hakim terbukti mengabaikan prinsip fair trial, hasil itu bisa digunakan majelis PK Mahkamah Agung.

"Produk itu bisa menjadi bahan MA untuk mengevaluasi peradilan di tingkat sebelumnya," kata pakar hukum pidana dari UII, Ali Mudzakir dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (20/4/2011).

Mudzakir mengatakan, meski hasil pemeriksaan KY tidak bisa mempengaruhi putusan pengadilan, namun setidaknya temuan KY itu bisa dipakai untuk menilai fakta persidangan sebelumnya.

"Jadi MA juga seharusnya menilai fakta itu benar atau tidak, bukan hanya prosedur pengambilan keputusan saja," ujarnya.

Ke depan, kata Mudzakir, seharusnya kewenangan KY tidak hanya memeriksa dugaan pelanggaran kode etik hakim. Namun juga memeriksa standar profesi dan standar operasional prosedur.

"Standar profesi yakni apakah hakim mengerti dasar-dasar KUHAP dan standar operasional prosedur apakah hakim mengetahui standar pembuktian. Ini harus dipastikan benar agar putusan juga benar," katanya.

Kasus Antasari kembali mencuat setelah Komisi Yudisial pada 13 April menemukan indikasi pelanggaran profesionalitas hakim yang menangani persidangan Antasari Azhar, setelah mempelajari pengaduan pengacara Antasari. KY mensinyalir ada sejumlah bukti-bukti penting yang justru tidak dihadirkan hakim. Bukti penting yang diabaikan itu seperti bukti dan keterangan ahli terkait senjata dan peluru yang digunakan dan pengiriman SMS dari HP Antasari.

Untuk menindaklanjuti kasus ini, KY meminta keterangan pada pengacara Antasari. KY juga akan meminta keterangan para hakim tingkat pertama dan kasasi dan para saksi ahli kasus ini.

Antasari divonis 18 tahun penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Antasari didakwa melakukan pembunuhan berencana dan dijerat dengan Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP pasal 340 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati. Pada tingkat banding dan kasasi, upaya hukum Antasari Azhar itu ditolak.