Laman

Senin, 16 April 2012

Dunia Kenang Seabad Titanic

Dunia Kenang Seabad Titanic

Sosbud / Senin, 16 April 2012 07:00 WIB
KAPAL terbesar dan termewah di dunia yang seharusnya tidak dapat tenggelam itu sedang dalam perjalanan dari kota Southampton, Inggris, ke New York pada pelayaran perdananya seabad silam. Dalam pelayaran tersebut, kapal yang diberi nama Titanic itu menabrak sebuah gunung es di Atlantik Utara dan tenggelam dalam waktu kurang dari tiga jam. Lebih dari 1.500 orang meninggal dalam peristiwa itu.

Daya tarik terhadap kapal nahas Titanic tampaknya tidak ada habis-habisnya. Berbagai kegiatan diadakan, termasuk pameran, diskusi, drama, dokumenter, penelitian, dan penerbitan buku baru bertepatan dengan peringatan 100 tahun peristiwa mengerikan itu. Bahkan, film Titanic yang juga fenomenal di seluruh dunia itu diluncurkan lagi dengan versi tiga dimensi (3-D). Film yang diganjar penghargaan Oscar dan dibintangi pasangan Leonardo di Caprio-Kate Winslet itulah yang membuat seluruh dunia terpukau akan Titanic.

Sebuah pelayaran peringatan meninggalkan Inggris pekan lalu untuk menelusuri kembali rute Titanic. Banyak penumpang kapal Balmoral itu adalah kerabat mereka yang tewas dalam bencana Titanic. Sebuah kebaktian peringatan di atas kapal Balmoral direncanakan akan diadakan di lokasi dimana kapal Titanic tenggelam.

Di Irlandia Utara, warga dan pemerintah Kota Belfast bahu-membahu mencitrakan seluruh kotanya dengan kata Titanic. Mulai dari membangun gedung Titanic Belfast Centre hingga menamakan bir dan makanan ringan dengan kata Titanic. Semuanya dilakukan untuk mengenang kisah kapal pesiar yang karam 100 tahun lalu itu.

Richard Davenport-Hines, pengarang buku berjudul Voyagers of the Titanic yang menceritakan tentang orang-orang yang naik kapal itu mengatakan bencana tersebut masih mempesona banyak orang karena peristiwanya membangkitkan keprihatinan tentang bahaya teknologi yang dianggap tidak akan gagal.

Para ilmuwan mengatakan paku keling yang digunakan untuk kapal termegah pada zamannya itu terlalu lemah untuk menahan dampak dari tabrakan dengan gunung es, sehingga lambung Titanic pecah bagaikan jahitan pada seng. (VoA/Reuters/Wrt3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar