Laman

Selasa, 22 Oktober 2013

Sad At The Moment Loves

Aku awali ini dengan nama sang Raja yang memberikan kehidupan, Kepada jiwa dan pertolongan kepada hati.
Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan keadilan-Nya adalah mutlak.
Dia melihat dan mendengar segala sesuatu, bahkan do'a makhluk-makhluk yang tak dapat berbicara sekalipun.
Dialah yang membagi dunia ini menjadi terang dan gelap.
Dialah yang memberikan kepada seluruh makhluk segenap waktu yang telah ditentukan di atas muka bumi,
dari burung di udara sampai kepada ikan di kedalaman samudera.
Dia telah menghiasi langit dengan bintang-bintang serta mengisi bumi dengan umat manusia dari beragam suku dan warna.
Dia telah meniupkan ruh-Nya kepada setiap laki-laki dan perempuan, dan
Dia telah menyinari setiap jiwa dengan obor akal pikiran, sehingga seluruh hamba-Nya dapat meraih keselamatan.

Ini adalah sehelai kertas kesedihan, yang dikirim oleh jiwa yang dipenuhi duka cita kepada jiwa yang lainnya.
Apa kabarmu, duhai belahan jiwa, dan bagaimana kau melewati hari-harimu?
Ke manakah ketujuh planet, penuntun di langit, telah membawamu?
Seandainya saja aku mengetahui apa yang kau pikirkan, apa yang kau rasakan !
Andai saja aku dapat melihat dirimu dan apa yang sedang kau kerjakan sekarang !
Dengan seluruh cinta dan seluruh hatiku aku bersamamu.

Aku adalah pasir yang kau injak di bawah kakimu, sementara kau adalah air kehidupan, -Tapi air kehidupan siapa?
Aku bersujud di kakimu sementara tanganmu memeluk, -Memeluk siapa?
Aku bahkan mendapatkan musibah darimu, sementara kau membelai, -Membelai siapa?
Aku adalah budakmu dan bebanmu ada di pundakku, tapi bagaimana denganmu?
Perhiasan siapa yang tergantung di telingamu?
Kau adalah Ka'bahku, kepadamu aku menghadapkan shalatku, tapi apakah aku ini bagimu?

Aku tidak memiliki apa-apa lagi yang dapat kupakai untuk mempertahankan diriku sendiri,
Senjataku, perisaiku -aku telah melepaskan mereka semua.
Kasihanilah aku,

Apakah seorang raja akan pergi tanpa pelayannya?
Namun bagaimana mungkin seorang pelayan akan menaati seorang raja yang tidak pernah dia temui?
Biarkan aku tetap melayanimu, SEBAGAI BUDAKMU.
Jangan kau tukar atau jual aku !

Duhai belahan jiwa, dalam mencintaimu usiaku berkurang, bibirku memucat dan mataku terbutakan oleh airmata.
Kau tidak dapat membayangkan SEGILA APA AKU SEKARANG.
DEMI KAU, TIDAK HANYA AKU TELAH KEHILANGAN DUNIA - AKU PUN TELAH KEHILANGAN DIRIKU SENDIRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar